Entri Populer

Kamis, 15 September 2011

Venom

Venom




Edward Brock (dikenal juga dengan nama Eddie Brock) adalah seorang wartawan yang bekerja pada Daily Globe, perusahaan surat kabar saingan Daily Bugle tempat Peter Parker bekerja. Di saat bersamaan ia juga didiagnosis menderita kanker sehingga Eddie memutuskan untuk berkonsentrasi penuh pada pekerjaannya. Ia lalu mengivestigasi seorang pembunuh berantai dengan nama alias Sin-Eater dan berhasil menemukan orang yang mengakui bahwa dirinyalah Sin-Eater. Belakangan diketahui bahwa orang yang diwawancarai Brock bukanlah Sin-Eater yang sebenarnya dan sosok Sin-Eater yang asli sudah ditangkap oleh Spider-Man. Akibat dari kesalahan tersebut, Daily Globe memecatnya.

Pemecatan dirinya dari Daily Globe membawa dampak besar bagi Eddie Brock. Dia menjadi bahan cemoohan dari rekan-rekan jurnalisnya, ayahnya enggan mengakuinya lagi, dan ketika ia larut dalam depresi berkepanjangan, istrenya, Anne Weyying Brock, menceraikannya. Akibat dari masalah hidup yang berlarut-larut menimpa dirinya, iapun pergi ke gereja untuk meminta pencerahan. Di saat yang bersamaan, tanpa ia sadari Spider-Man yang juga berada di menara gereja itu sedang berusaha melepas kostum hitamnya yang terbuat dari symbiote, semacam makhluk mirip amuba yang datang dari luar angkasa. Tertarik oleh adrenalin yang dihasilkan oleh kanker, symbiote itu lalu menempel pada Brock dan mengubahnya menjadi sosok berkekuatan super baru, Venom.

Venom selanjutnya berusaha membalas dendam kepada Spider-Man yang menurutnya adalah penyebab utama dari semua masalah yang menimpa dirinya, namun gagal setelah Spider-Man berhasil memisahkan symbiote itu dari inangnya Eddie Brock dan Brock sendiri akhirnya dipenjara. Di penjara, dia sempat bertemu dengan sesama narapidana yang ditahan karena melakukan pembunuhan berantai, Cletus Kasady. Symbiote tersebut akhirnya menemukan Brock dan mengubahnya kembali menjadi Venom, lalu melarikan diri. Tanpa disadari, symbiote itu juga berkembang biak dan keturunan symbiote itu lalu menempel pada Cletus Kasady dan mengubahnya menjadi Carnage yang kemudian menjadi salah satu penjahat super (supervillain) paling berbahaya. Spider-Man dan Venom yang sebelumnya saling berseteru akhirnya memutuskan untuk bekerja sama mengalahkan Carnage.[2]

Venom selanjutnya sempat berdamai dengan Spider-Man dan terlibat dalam berbagai konflik lain seperti ditangkap oleh organisasi rahasia bernama Life Foundation yang berencana menciptakan tentara super dengan memanfaatkan symbiote milik Brock dan menciptakan lima symbiote baru. Venom akhirnya berhasil meloloskan diri dengan bantuan Spider-Man. Kelima symbiote baru itu sendiri saling bunuh hingga akhirnya hanya symbiote bernama Scream yang tersisa sebagai akibat dari ketidakmampuan inangnya mengontrol symbiote yang juga merasuki pikiran mereka.[3] Keempat symbiote yang mati tersebut lalu menyatu membentuk symbiote baru yang bernama Hybrid, sementara Scream sendiri yang berhasil mengendalikan pikirannya mulai ikut bekerja sama dengan Venom.

Dalam perkembangannya, Venom sempat beberapa kali berdamai dengan Spider-Man, namun sikap emosional dan dendam lamanya membuat ia beberapa kali terlibat konflik lagi dengan Spider-Man. Ia juga sempat bergabung dengan Sinister Six, organisasi para supervillain yang dibentuk oleh Dr. Octopus. Symbote milik Brock juga sempat dipakaioleh orang-orang selain dirinya seperti istrinya Anne Weyying Brock (dikenal sebagai She-Venom), bos mafia Angelo Fortunato, dan Scorpion, musuh Spider-Man yang memiliki penampilan dan kekuatan mirip kalajengking. Symbiote yang menempel pada Brock juga ternyata belakangan diketahui memberikan kekebalan pada dirinya dari kanker sehingga ketika ia sempat berpisah dengan symbiote miliknya, kanker dalam tubuhnya kembali mengganas. Adrenalin yang dipancarkan kanker tersebut juga diketahui menarik symbiote tersebut sehingga ia hampir selalu kembali pada Brock.

[sunting]

Ketika menyatu membentuk Venom, baik Eddie Brock maupun symbiotenya sama-sama merasa bahwa dirinya adalah sosok sendiri-sendiri. Itulah sebabnya di sepanjang penampilan dirinya di berbagai media (kecuali di film), Venom selalu memanggil dirinya dengan kata "kami", bukan "aku". Venom juga dalam berbagai kesempatan diperlihatkan sangat membenci Spider-Man karena baik Brock maupun symbiote memiliki alasannya sendiri-sendiri. Brock membenci Spider-Man karena menganggap dialah yang paling bertarnggung jawab atas kekacauan hidupnya usai dipecat dari Daily Globe, sementara symbiote tersebut merasa tidak terima dengan perlakuan Spider-Man yang membuangnya setelah ia sempat "menolong" Spider-Man dengan kekuatan super tambahan ketika masih menempel, namun di saat bersamaan juga membuat kepribadian Spider-Man bertambah keras.

Venom juga sempat beberapa kali menjadi pahlawan dengan mengalahkan para penjahat, namun tidak seperti Spider-Man yang hanya ingin menangkap para penjahat tersebut hidup-hidup untuk dipenjara atau diasingkan, Venom tidak segan-segan membunuh musuhnya. Venom juga diperlihatkan bisa berperilaku sangat agresif dan kejam sebagai akibat dari pengaruh symbiotenya karena di saat bersamaan, symbiote itu juga memengaruhi pikiran inangnya dan mengubah perialkunya menjadi lebih agresif. Sebagai catatan, Spider-Man yang masih memakaikostum symbiote juga memperlihatkan perilaku yang lebih keras selain mendapatkan tambahan kekuatan.

Saat tidak bersama dengan symbiotenya, Brock pada dasarnya memiliki perilaku profesional karena dirinya adalah wartawan investigasi sebelum dipecat oleh perusahaan tempat ia bekerja karena kesalahan dalam mewawancarai orang yang ia pikir adalah pembunuh berantai Sin-Eater. Brock juga merupakan seorang penganut Katolik yang taat dan ketika sedang memiliki masalah, ia akan pergi ke gereja untuk berdoa dan merenung. Sekalipun saat menjadi Venom ia tidak menunjukkan rasa penyesalan usai membunuh, ketika ia sekarat karena kanker usai menanggalkan symbiotenya, ia sempat menunjukkan rasa penyesalan atas aksi-aksi pembunuhan yang pernah ia lakukan.

Kekuatan dan Kemampuan

[sunting]

Venom mendapatkan semua kekuatan dari symbiotenya. Karena symbiote itu pernah menempel kepada Spider-Man dan menyerap informasi genetis dari setiap inangnya, Venom memiliki aneka kemampuan yang sebelumnya hanya dimiliki oleh Spider-Man seperti menempel dan bergerak di dinding, kekuatan dan kelincahan melebihi manusia biasa, serta kemampuan menghasilkan jaring. Jaring yang dihasilkan Venom mirip dengan yang dihasilkan Spider-Man, namun jaring tersebut keluar dari punggung telapak tangannya, bukan dari bawah pergelangan tangan seperti milik Spider-Man. Namun,jaring yang dihasilkan juga bisa lebih kuat karena jaring itu dibuat oleh symbiote yang menempel pada dirinya. Hal menariklainnya, symbiote milik Venom juga membuatnya kebal terhadap "indra laba-laba" milik Spider-Man. Secara keseluruhan, Venom tida selincah Spider-Man, namun lebih kuat karena secara fisik, Eddie Brock juga lebih besar dan lebih berotot dibandingkan Peter Parker.

Symbiote yang menempel pada tubuh Eddie Brock juga memberikan kemampuan-kemampuan khusus lainnya. Symbiote itu kebal terhadap tembakan senjata api, terutama senjata api yang menembakkan pelurunya satu per satu seperti pistol. Symbiote milik Venom juga bisa membuatnya bisa bernapas di dalam air maupun di wilayah minim udara yang bisa dihirup, menyembuhkan setiap luka yang didapatnya secara cepat, serta menahan perkembangan kanker yang diidapnya sejak dulu. Lebih lanjut, symbiote Venom juga bisa mengubah bentuknya menjadi semacam tentakel untuk menyerang musuhnya. Symbiote tersebut juga bisa berkamuflase dan mengubah wujudnya menjadi seperti pakaian biasa.

Walaupun sangat kuat, symbiote milik Venom memiliki kelemahan khusus. Symbiote milik Venom lemah terhadap bunyi-bunyian keras seperti suara lonceng gereja atau suara ultrasonik. Hal ini ditunjukkan ketika Spider-Man berhasil melepas symbiote yang sempat menempel pada dirinya dengan membunyikan lonceng gereja. Symbiote juga bisa dihancurkan dengan sesuatu yang sangat panas seperti api. Venom juga bisa dilumpuhkan dengan listrik yang walaupun tidak sampai membunuhnya, namun bisa membuatnya pingsan untuk sementara waktu.[4]

Sebagai Anti-Venom, kelemahannya adalah semprotan racun yang pertama kali di pakai oleh Scorpion, waktu dia kehilangan Symbiote-nya dia dan pakai kostum baru.



[sunting]

Televisi

[sunting]

Venom muncul dalam serial kartun Spider-Man: The Animated Series. Ia ingin menyiksa Spider-Man dan membuka kedoknya di depan umum karena menurutnya Spider-Man adalah penyebab utama kenapa ia dipecat. Venom akhirnya menghilang setelah terhisap kedalam lubang antar dimensi usai menolong Spider-Man dan Iron Man mengalahkan Carnage yang bersama rekannya ingin memanggil iblis Dormammu.

Venom muncul bersama Canage dalam serial animasi Spider-Man Unlimited yang mengambil lokasi di suatu tempat mirip bumi di luar angkasa. Di dalam serial ini, fisiknya diperlihatkan jauh lebih besar sehingga secara sekilas hampir menyerupai balon. Ia dan Carnage berencana menguasai planet tersebut dengan invasi alien symbiote.

Eddie Brock muncul dalam serial animasi Spectacular Spider-Man. Ia pada awalnya merupakan teman dekat Peter Parker dan sama-sama tertarik pada iptek, namun belakangan memperlihatkan kebencian pada Spider-Man hingga akhirnya berubah menjadi Venom.

Film

[sunting]

Venom pertama kali muncul dalam film Spider-Man 3 yang dirilis pada tahun 2007 dan diperankan oleh Topher Grace. Karakter Venom di film memiliki banyak perbedaan dengan karakter Venom di komiknya. Secara fisik, ia diperlihatkan lebih kurus dibandingkan versi komik dan di sekujur kostumnya juga terdapat pola jaring-jaring mirip kostum Spider-Man yang berwarna gelap. Jaring yang dihasilkannya juga berwarna hitam, bukan putih seperti di komiknya. Perbedaan lain, lidahnya berwarna hitam (bukan merah), ia bekerja untuk Daily Bugle (bukan Daily Globe) suaranya tidak mengalami perubahan sekalipun sudah menyatu dengan symbiote, dan menyebut dirinya "aku", bukan "kami" seperti dalam aneka penampilannya di komik.



Venom di film Spider-Man 3

Eddie Brock diperlihatkan sebagai seorang wartawan baru di Daily Bugle tempat Peter Parker juga bekerja dan kemudian saling bersaing dengan Parker untuk mendapatkan posisi di sana. Ia diperlihatkan sebagai seorang reporter yang licik, suka menyombongkan diri, dan menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan. Ia dipecat setelah memasang foto Spider-Man berkostum hitam yang belakangan diketahui merupakan hasil manipulasi. Akibat merasa frustrasi, ia lalu pergi ke gereja untuk berdoa, namun di sana ia tanpa sengaja dihinggapi oleh symbiote dari Spider-Man yang kemudian mengubahnya menjadi Venom. Ia lalu bekerja sama dengan Sandman untuk menculik Mary Jane agar Spider-Man muncul. Usai pertarungan sengit, Venom diperlihatkan tewas setelah Spider-Man melempar bom labu ke arah symbiote di mana Brock masih berpegangan pada symbiote tersebut.

Permainan Video

[sunting]

Venom adalah karakter utama di Spider-Man and Venom: Separation Anxiety dan Spider-Man and Venom: Maximum Carnage di mana Separation Anxiety mengambil alur cerita dari komik Venom: Lethal Protector.

Venom adalah salah satu karakter petarung yang bisa dimainkan di Marvel vs Capcom: Clash of Super Heroes dan Marvel vs Capcom 2: New Age of Heroes.

Venom adalah salah satu karakter yang bisa dimainkan dalam Marvel Nemesis: Rise of the Imperfects.

Venom adalah karakter utama dalam Ultimate Spider-Man yang alur ceritanya diambil dari komik berjudul sama.

Venom adalah salah satu karakter boss dan juga bisa dimainkan usai pertama kali menamatkan permainan dalam Spider-Man: Friend or Foe.

Venom adalah boss terakhir yang harus dihadapi di Spider-Man 3.

Venom muncul sebagai karakter antagonis utama dalam Spider-Man: Web of Shadows.

Venom adalah karakter yang bisa dimainkan dalam Marvel Ultimate Alliance versi X-Box 360 (dan PC melalui modifikasi tidak resmi, lebih resmi lagi kalau di convert) dan Marvel Ultimate Alliance 2 sebagai kostum Ultimate pake logo untuk Venom III yang dulunya memakai kostum super jahat Scorpion, Mac Gargan.

Rujukan

[sunting]